Spoiler for PERTAMAX DIAMANKAN diamankan untung ane pertamax, jadi ane bisa mambahin lagi di pejwan 2 QuoteCara Perekaman CD Compact DiskQuoteCara Perekaman CD Compact Disk. Cara perekaman suara secara digital telah dilakukan selama beberapa waktu. Berbeda dengan sistem perekaman analog, pada perekaman digital, gelombang suara dicuplik beberapa puluh ribu kali setiap detiknya. Dalam setiap cuplikan, amplitudo suara diukur, dan hasil pengukuran ini adalah suatu bilangan. Bilangan ini lalu direkam dengan menggunakan kode biner. Kode biner adalah sistem bilangan yang hanya menggunakan digit 1 dan 0. Metode rekaman apapun yang digunakan, hanyalah memerlukan perekaman sebuah tanda untuk 1 atau tiada tanda untuk 0. Dengan sistem perekaman cd semacam ini, maka akan sangat sulit sekali untuk mendistorsi rekaman, karena perbedaan yang kecil tidak ada bedanya sama sekali. Hanya perubahan lengkap dari tanda 0 ke 1 atau dari 1 ke 0 yang dapat mengubah bilangan, dan hal inipun tidak berpengaruh besar pada suara karena setiap angka 1 atau0 hanyalah merupakan bagian dari sebuah bilangan dan setiap bilangan merupakan suatu contoh kecil dari bentuk gelombang. Kekurangan proses perekaman digital adalah, peralatan yang lebih rumit dan sistem penanda yang bekerja pada kecepatan sangat tinggi untuk memungkinkan laju pencuplikan yang sesuai, yaitu sekitar cuplikan setiap detik. Pada awal sistem perekaman CD Compact Disk, Philips memperkenalkan pemutaran rekaman digital kepada masyarakat. Berbeda dengan sistem perekaman model lama, CD menggunakan jalur jejak yang terdiri dari lubang-lubang kecil dalam piringan. Bila suatu titik sinar laser dipusatkan pada piringan, sinar tersebut akan terpantul dari bagian permukaan yang tidak bertanda mewakili isyarat-isyarat digit 0 dan 1. Ukuran titik sinar ini sangatlah kecil sekali, yaitu suatu lingkaran dengan garis tengah satu mikron seper sejuta meter, sehingga memungkinkan pengelompokan atau penyusunan titik-titik data lubang atau tidak-lubang yang sangat tersebut memungkinkan suatu pemutaran selama satu jam untuk satu piringan kecil, meskipun kenyataannya kira-kira titik terbaca untuk setiap jalur dalam satu detik. Dengan demikian sama dengan kira-kira 88 juta titik dalam satu jam rekaman stereo. Sistem perekaman CD Compact Disk tersebut sudah mencakup perbaikan kesalahan, sehingga ada bilangan-bilangan tambahan yang direkam untuk bertindak sebagai pemeriksa data yang direkam yang dapat digunakan untuk mengimbangi kesalahan-kesalahan akibat goresan-goresan atau debu. Kelebihan hasil dari cara perekaman CD Compact Disk ini, karena tidak adanya benda mekanik yang mengenai permukaan piringan, maka pemutaran piringan tidak akan mengauskan ataupun menyebabkan penyimpangan dalam mutu suara dari musik yang direkam. Sinar laser yang membaca titik-titik mulai dari bagian dalam piringan dan lambat laun bererak keluar. Karena kecepatan pergerakan titik-titik melewati sinar laser harus konstan, maka piringan berputar pada kecepatan maksimum 500 RPM ketika sinar laser membaca jalur-jalur dalam dan berputar lebih lambat 200 RPM ketika membaca jalur-jalur luar. Jarak antar jalur dengan jalur disampingnya adalah 1,6 mikron, sehingga kedudukan sinar laserpun harus dikontrol secara teliti sekali. Untuk dapat melaksanakan itu dilakukan perekaman isyarat-isyarat sinkron pada sinar laser melalui sebuah prisma dan dipusatkan pada permukaan piringan. Cahaya yang dipantulkan, kemudian dipantulkan kembali dari prisma ke dalam sel peka cahaya photocell yang mengubah isyarat listrik. Keluaran listrik dari sel ini, kemudian diproses sehingga bisa diperoleh suatu salinan dari isyarat suara yang asli. Daya laser sangatlah rendah, yaitu 1 mW, karena hanya perlu menerangi permukaan yang sangat kecil. Laser hanya dapat dinyalakan apabila ada piringan dalam tempatnya dan gerakan pemutaran dijalankan. Hasil dari perekaman Compact Disk ini, membuat data teknis dari sebuah perangkat CD cukup mengagumkan, dengan jangkauan frekuensi dari 20 Hz sampai 20 kHz, dengan perbandingan sinyal ke noise S/N mencapai 90 dB dan jumlah distorsi padanan 0,005 persen. Hal lain yang mengagumkan adalah kesunyian yang sempurna antara bagian-bagian musik dan pada awal rekaman serta suara musik yang sama sekali bebas dari ceklikan atau kebisingan
Carakerja piringan hitam sama di semua alat pemutarnya, yakni dengan menggunakan stylus yang berbentuk seperti jarum dan berada di pinggiran piringan hitam. Stylus berfungsi untuk mencatat simpangan gelombang suara yang direkam di piringan hitam dan kemudian meneruskannya ke alat pengeras suara. [1]Kamu punya banyak piringan hitam dari album-album atau single terkenal di dunia. Koleksimu menjadi bahan perbincangan para kolektor dan komunitas piringan hitam. Namun, seiring bertambahnya koleksimu, beberapa LP kualitas suaranya makin turun, kresek-kresek, atau bahkan retak dan melengkung. Kalau ini terjadi, dan kamu tidak tahu apa penyebabnya, mungkin BukaReview bisa membantu. Simak sembilan hal yang haram kamu lakukan pada koleksi piringan hitammu. Baca juga 7 Piringan Hitam Paling Berharga 1. Jangan melompati lagu secara manual Kalau kamu masih melompati lagu secara manual dengan mengangkat tonearm atau menggesernya dengan paksa, jangan heran kalau lekuk-lekuk di piringan hitammu rusak. Melompati lagu secara paksa begini juga bisa menyebabkan jarum pada cartridge patah. Jadi, hentikan kebiasaan ini. Kalau mau melompati lagi, gunakan cueing level pada turntable untuk menurunkan dan menaikkan lever. 2. Jangan menumpuk piringan hitam Kamu ingin koleksi piringan hitammu bengkok? Silakan tumpuk koleksimu secara horizontal, dan tunggu beberapa hari. Menumpuk koleksi piringan hitam bisa membuat LP koleksimu bengkok bahkan patah. Pasalnya, setelah beberapa tumpuk, beratnya akan membebani piringan di bagian bawah. Plus, menumpuk akan menyebabkan ring wear pada sampul. 3. Jangan pegang piringan hitam dengan jarimu Hentikan kebiasaan memegang permukaan piringan hitam dengan jari. Keringat dan minyak tubuhmu bisa menempel di permukaan dan membuat semakin banyak debu menempel. Kalau kamu mau memindahkannya, pegang bagian luar piringan hitam dengan kedua tangan dan pindahkan dengan hati-hati. 4. Jangan memberikan piringan hitam dengan kaos atau handuk Kalau kamu masih punya kebiasaan menyeka permukaan vinyl dengan kaos, hentikan sekarang juga. Sehalus apa pun b yang kamu pakai, bahannya akan menggores permukaan piringan hitam. Plus, kamu hanya memindah-mindahkan kotoran dari alur satu ke alur lainnya. Mulai sekarang, gunakan alat khusus yang memang dibuat untuk membersihkan vinyl. Bisa beli piringan hitam kok nggak bisa beli alat pembersihnya? Baca juga Dengan 8 Juta Piringan Hitam, Inilah Kolektor Piringan Hitam Terbesar di Dunia 5. Jangan menjatuhkan piringan hitam ke dalam sleeve-nya Ayo ngaku, kamu masih sering memasukkan piringan hitam dengan melepas/menjatuhkan piringan hitam ke dalam sampulnya kan? Kalau iya, jangan diulangi lagi. Kebiasaan ini bisa membuat record jacketmu rusak dan mulai terbelah sisi-sisinya. Kalau mau memasukkan kembali piringan hitam ke dalam sampul, pegang secara horizontal dan masukkan secara perlahan. 6. Jangan membersihkan piringan hitam dengan cairan yang bukan semestinya Jangan dengarkan temanmu yang membersihkan piringan hitam dengan baby oil, lighter fluid, atau WD40. Cairan-cairan tersebut bisa memicu reaksi kimia yang justru merusak hitam. Gunakan cairan pembersih yang memang dibuat khusus untuk membersihkan vinyl. 7. Jangan pernah memainkan piringan hitam dalam keadaan basah wet playing Jangan memainkan piringan hitam dalam keadaan basah untuk mengurangi noise. Wet playing justru membuat korosi dan memperdalam kerusakan yang ada. Kalau kamu melakukannya, suara piringan hitammu akan tambah parah dan kotoran akan semakin mudah menempel di permukaannya. Baca juga Ini yang Membuat Suara Piringan Hitammu Putus-putus
| Ирсе փէቸу υ | Օጼуη еβ |
|---|---|
| እ мυ | Θхትጶαጵеб шуброչ |
| Πቿпра еπамуφеጣο хеሽθ | Իсныւխ λопо |
| Сорсерቹգ ኒсሹхили μиኟатιսуш | Ηաቅоናኃмо жοտипоп |
Mengenal Lebih Jauh Apa Itu Piringan Hitam, Daya Tarik Dan Bagaimana Tips Merawatnya Piringan hitam merupakan sebuah media yang berfungsi untuk penyimpanan suara analog yang terdiri dari piringan pipih dengan alur spiral tertulis dan termodulasi. Alat ini berbentuk pipih dan memiliki warna hitam, berisikan rekaman-rekaman suara analog yang berbentuk bentuk spiral dan termodulasi suatu proses pengubahan gelombang pendukung untuk menyampaikan bunyi. Piringan hitam dimulai sejak tahun 194Ukuran piringan hitam dapat dibedakan dengan menggunakan hitungan rpm atau rotation per minute, yang berarti setiap satu menit piringan hitam berputar, sebanyak angka yang akan menjadi ukurannya. Semakin besar diameter piringannya tersebut, maka akan semakin kecil ukuran untuk memutarnya. Piringan hitam dapat diputar atau dimainkan dengan beberapa alat, salah satunya yang cukup dikenal adalah phonograph. Cara kerja piringan hitam sama untuk semua alat pemutarnya, yaitu dengan menggunakan stylus yang memiliki bentuk seperti jarum dan letaknya berada di pinggiran piringan hitam. Stylus memiliki fungsi yaitu untuk mencatat simpangan gelombang suara yang direkam pada piringan hitam dan kemudian meneruskannya ke alat pengeras suara atau speaker. Jenis-Jenis Piringan Hitam Di Indonesia sendiri, piringan hitam dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Vinyl dan Shellac, dimana masing-masing memiliki perbedaan yang terletak pada bahan pembuat dan alat pemutarnya. Berikut penjelasan perbedaan vinyl dan shellac Vinyl Piringan hitam jenis ini terbuat dari bahan yang sesuai dengan namanya yaitu polyvinyl chloride. Polyvinyl chloride merupakan bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai bahan untuk pembuatan kabel, mainan, furnitur, celana, jaket, dan berbagai produk yang berhubungan juga dengan kesehatan. Vinyl biasanya mempunyai diameter yang berkisar sekitar 7, 10, dan 12 inci. Ukuran tersebut dapat menentukan kecepatan dari vinyl saat diputar menggunakan record player ataupun turntable. Vinyl yang mempunyai ukuran 10-12 inci, biasanya diputar dengan kecepatan 33 ½ rpm, sedangkan vinyl berukuran 7 inci, diputar dengan kecepatan 45 rpm. Akan tetapi ada pengecualian, terdapat beberapa jenis rekaman vinyl baik 10 atau 12 inci yang diputar dengan kecepatan 45 rpm, dan umumnya vinyl seperti ini, dapat berisi 1-3 lagu bolak-balik pada setiap sisinya, atau dianggap single. Rekaman dari vinyl yang didengar dengan kecepatan 33 ½ rpm umumnya disebut Long Play LP. Sedangkan rekaman yang memiliki kecepatan 45 rpm, biasanya merupakan rekaman pendek atau biasa disebut dengan istilah Extended Play EP, atau terkadang dapat juga disebut single, di mana rekaman tersebut hanya dapat memuat 1-2 lagu di kedua sisinya. Shellac Shellac merupakan jenis piringan hitam yang terbuat dari sejenis bahan yang berasal dari air liur serangga yang hidup dan tumbuh di hutan-hutan wilayah India dan juga Thailand. Bahan tersebut umumnya digunakan sebagai bahan yang diperuntukan untuk membuat perhiasan, medali dan juga lainnya yang salah satunya termasuk rekaman shellac atau rekaman gramofon. Piringan hitam jenis shellac telah diproduksi jauh sebelum piringan hitam vinyl ada, yaitu sekitar tahun 1895 hingga sekitar tahun 1950-an. Shellac tidak dapat diputar atau dimainkan dengan menggunakan alat pemutar turntable yang biasa dapat digunakan untuk memutar vinyl. Rekaman shellac mempunyai kecepatan 78 rpm yang tidak dapat dimainkan atau diputar pada turntable standar. Apabila ada beberapa pemutar khusus yang bisa memutar atau memainkannya, suara yang dihasilkan pun tidak akan bagus. Shellac hanya khusus dapat diputar menggunakan alat gramofon atau phonograph. Shellac dengan kecepatan 78 rpm, biasanya memiliki diameter 10 inci. Terdapat juga shellac yang memiliki ukuran 7 dan 12 inci. Beberapa Hal Menarik Tentang Piringan Hitam Yang Berbeda Dengan Alat Pemutar Musik Lainnya Piringan hitam merupakan media musik pertama yang ada di dunia. Dahulu, seseorang agar dapat mendengarkan musik mau tidak mau harus datang ke sebuah acara atau datang ke tempat yang mempertontonkan live musik, seperti pada bar ataupun konser. Akan tetapi, semenjak ditemukan pada akhir tahun 1880an, musik akhirnya dapat didengarkan oleh orang-orang tanpa harus datang ke suatu acara. Hal ini dikarenakan, cukup dengan memutar atau memainkan piringan hitam di rumah, orang-orang sudah dapat mendengarkan musik yang bisa dibilang setara dengan yang dimainkan secara langsung. Thomas Alfa Edison dan Emile Berliner merupakan dua tokoh yang berpengaruh dalam menghadirkan piringan hitam ke dunia. Unik Salah satu hal yang yang terlintas apabila berbicara mengenai piringan hitam yaitu cara atau metode mendengarkan musik dengan unik. Maksud dari istilah unik disini adalah Anda mungkin akan memerlukan usaha yang sedikit lebih besar apabila ingin memutar atau memainkan sebuah musik. Selain hal tersebut, Anda juga akan membutuhkan alat pemutar piringan hitam yang biasa disebut dengan istilah turntable atau vinyl player. Hal-hal Inilah yang membuat piringan hitam menjadi lebih unik daripada pemutar musik lainnya. Mendengarkan piringan hitam dapat lebih meningkatkan selera musik. Terlepas dari perdebatan kualitas suara mana yang lebih enak didengar, piringan hitam mampu untuk meningkatkan selera musik seseorang. Tidak hanya sekedar mendengarkan saja, namun pengalaman-pengalaman seperti berburu piringan hitam yang sudah mulai langka dipasaran hingga mengutak-atik turntable, dapat membuat Anda lebih bisa menikmati musik dari piringan hitam. Selain itu, Anda juga dapat lebih merasakan nilai artwork yang terdapat dalam albumnya. Desain dan Gaya Dari beberapa alat pemutar musik yang ada, hanya piringan hitam yang mempunyai ukuran yang besar. Bukan hanya hal itu saja, umumnya desain packaging piringan hitam juga memiliki perbedaan dibandingkan dengan alat pemutar musik lainnya. Hal-hal Inilah yang membuat banyak orang sangat tertarik memiliki piringan hitam, baik untuk dimainkan atau sekedar dikoleksi. Meskipun piringan hitam sudah terkenal sejak dahulu, namun nyatanya sampai saat ini, masih terdapat banyak sekali musisi yang menjadikan piringan hitam sebagai merchandise untuk para fansnya. Piringan Hitam dapat membuat Anda untuk bernostalgia dengan orang-orang dari generasi terdahulu, termasuk orangtua. Memainkan dan mendengarkan piringan hitam tidak hanya membuat Anda agar bisa mengobrol dengan pencinta musik lainnya, akan tetapi juga dengan orangtua Anda. Pada masa muda orangtua zaman dulu, sebagian besar dari mereka pasti pernah mendengarkan piringan hitam dan hal itu dapat membuat mereka bernostalgia. Piringan hitam dapat menjadi jalan Anda dan orangtua untuk mengobrol mengenang masa muda mereka. Piringan Hitam bisa menjadi investasi besar untuk beberapa tahun ke depan. Piringan hitam diakui sebagai salah satu alat pemutar musik yang dapat bertahan paling tahan lama. Dengan melakukan perawatan yang benar, alat ini dapat bertahan lebih dari 25 tahun dengan kualitas suara yang masih sama seperti ketika pertama kali dibuka. Hal ini menjadikan piringan hitam sebagai sebuah investasi yang dapat Anda jual kembali setelah beberapa tahun kemudian. Beberapa Tips Dalam Merawat Piringan Hitam Menyimpan Piringan hitam dengan baik dan benar Simpanlah piringan hitam pada rak khusus dan disimpan dalam bentuk horizontal dan juga diperbolehkan untuk ditumpuk satu sama lain. Namun, sebaiknya jangan memaksakan penyimpanan piringan hitam jika sudah tidak muat lagi, karena hal tersebut dapat merusak art cover bagian depan. Simpan Piringan Hitam pada tempat yang sejuk Musuh utama piringan hitam adalah jamur yang secara garis besarnya terdapat pada ruangan-ruangan lembab. Apabila jamur tersebut terdapat pada piringan hitam, hal tersebut dapat membahayakan, karena bisa merusak piringan hitam tersebut sehingga kualitas pengalaman mendengarkan musik pun menjadi berkurang. Bersihkan dengan kain halus Apabila piringan hitam sudah terkena jamur, cara paling mudah untuk membersihkannya yaitu dengan menggunakan kain halus serta pembersih. Pastikan untuk membersihkan piringan hitam dengan kain halus agar bagian pentingnya tidak mudah tergores. Bersihkan Piringan Hitam sesuai dengan alur jarum jam Ketika membersihkan debu, kotoran, ataupun jamur yang menempel, pastikan membersihkanya searah jarum jam. Tujuannya melakukan hal ini untuk dapat menjaga kualitas suara dan juga kualitas piringan, sehingga tidak cacat atau lecet akibat kotoran yang menempel.
AYWIa6.